Bandung, (06/12/2019) Kepala Dinas ESDM Prov. Jabar Ir. Bambang Tirtoyuliono, MM memimpin acara rapat berformat Diskusi, dalam rangka Pengelolaan Air Tanah di Cekungan Bandung.

Rapat ini berfokus pada pembahasan tentang adanya fenomena Land Subsidence (penurunan muka tanah) di Cekungan Bandung yang diteliti oleh tim ahli Geodesi ITB. Acara ini dihadiri oleh peneliti Geodesi ITB, Dr. Heri Andreas, yang memaparkan hasil risetnya, serta dihadiri pula oleh para ahli air tanah dari kalangan akademisi dan peneliti, diantaranya dari Perhimpunan Ahli Air Tanah Indonesia (PAAI), ITB, Unpad, LIPI, dan Badan Geologi Kementerian ESDM.
Dr. Heri Andreas memaparkan bahwa telah terjadi land subsidence di Cekungan Bandung dengan cakupan yang luas dan relatif cepat setiap tahunnya. Menurutnya, penyebab adanya land subsidence di Cekungan Bandung tersebut adalah akibat adanya eksploitasi air tanah, terutama oleh industri.

Menanggapi hal tersebut, para ahli air tanah yang hadir, diantaranya Ketua PAAI yang juga dosen Hidrogeologi ITB, Dr. Agus M. Ramdan, menyatakan bahwa perlu ada penelitian yang komprehensif untuk mengetahui penyebab terjadinya land subsidence di Cekungan Bandung.
Menurutnya, land subsidence dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti penambahan over burden seperti akibat pembangunan infrastruktur sipil, konsolidasi alamiah dari sedimen yang under consolidated, pengambilan air tanah, dan aktifitas pergerakan struktur geologi (misalnya sesar).
Para ahli yang hadir juga mengapresiasi langkah-langkah yang telah diambil oleh Dinas ESDM Provinsi Jawa Barat dalam melakukan pengendalian air tanah khususnya di Cekungan Bandung, agar keberlanjutan ketersediaan air tanah dapat terjaga.